Model Rambut Rasulullah SAW Berbelah Tengah
Rasulullah SAW di kenal dengan penampilan yang rapi dan bersahaja, salah satunya tercermin dalam cara beliau menata rambutnya. Salah model rambut Rasulullah SAW yang sering di kenakan oleh Rasulullah adalah rambut yang berbelah tengah. Dalam berbagai hadits dan narasi sejarah, di sebutkan bahwa rambut Rasulullah biasanya mencapai bahu dan di atur dengan belahan di tengah. Gaya ini tidak hanya memberikan kesan bersih dan teratur, tetapi juga menunjukkan kesederhanaan yang menjadi ciri khas beliau.
Rambut berbelah tengah Rasulullah SAW sering kali di gambarkan dalam berbagai riwayat hadits. Misalnya, dalam hadits yang di riwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, di sebutkan bahwa Rasulullah memiliki rambut yang panjangnya mencapai telinga atau bahu dan di atur dengan belahan di tengah. Hadits ini memberikan gambaran yang jelas tentang penampilan beliau yang selalu terjaga dan rapi. Selain itu, ada juga riwayat dari Ummu Hani’ yang menyebutkan bahwa Rasulullah memiliki rambut yang lembut dan berkilau, yang menambah kesan bahwa beliau sangat memperhatikan kebersihan dan kerapihan.
Secara budaya, rambut berbelah tengah memiliki makna yang mendalam dalam masyarakat Arab pada masa tersebut. Gaya rambut ini melambangkan kedewasaan, kebijaksanaan, dan kedamaian. Dalam konteks ini, Rasulullah SAW tidak hanya menampilkan di rinya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Rambut yang di atur dengan belahan tengah menjadi simbol dari keseimbangan dan keteraturan, nilai-nilai yang sangat di hargai dalam budaya Arab.
Dengan demikian, rambut berbelah tengah yang di kenakan oleh Rasulullah SAW bukan sekadar pilihan gaya, tetapi juga mencerminkan karakter beliau yang penuh dengan kebijaksanaan dan ketenangan.
Tiga Jenis Panjang Rambut Rasulullah SAW: Wafrah, Limmah, dan Jummah
Dalam berbagai riwayat, rambut Rasulullah SAW di gambarkan dengan tiga panjang yang berbeda, yaitu Wafrah, Limmah, dan Jummah. Setiap panjang ini memiliki karakteristik khusus yang menggambarkan penampilan beliau pada berbagai kesempatan.
Wafrah adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan rambut Rasulullah SAW yang panjangnya mencapai daun telinga. Dalam beberapa hadits, di sebutkan bahwa rambut beliau seringkali di potong hingga mencapai panjang ini, memberikan tampilan yang rapi dan sederhana. Contohnya, dalam hadits yang di riwayatkan oleh Anas bin Malik, di sebutkan bahwa “Rambut Rasulullah SAW panjangnya mencapai daun telinga.” Tampilan rambut dengan panjang Wafrah mencerminkan sifat kesederhanaan dan keteladanan dalam menjaga kebersihan serta kerapian.
Limmah adalah istilah yang merujuk pada rambut Rasulullah SAW yang panjangnya mencapai bahu. Dalam hadits yang di riwayatkan oleh Aisyah RA, beliau menggambarkan rambut Nabi SAW: “Rambut beliau kadang mencapai hingga bahu.” Panjang rambut Limmah ini menunjukkan kepribadian Rasulullah yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang.
Jenis rambut yang ketiga adalah Jummah, yang merupakan rambut dengan panjang lebih dari bahu. Dalam hadits yang di riwayatkan oleh Al-Bara’ bin Azib, beliau menyebutkan: “Rambut Nabi SAW panjangnya mencapai punggung tengah.” Panjang rambut Jummah ini menggambarkan sisi ketangguhan dan keteguhan Rasulullah SAW dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin umat. Dengan rambut yang lebih panjang, beliau tetap menunjukkan keteladanan dalam menjaga kebersihan dan penampilan.
Bagi umat Muslim, meneladani gaya rambut Rasulullah SAW, baik Wafrah, Limmah, maupun Jummah, bukan hanya sekedar mengikuti tampilan fisik beliau, tetapi juga mencerminkan upaya untuk meneladani sifat-sifat mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Mengikuti gaya rambut ini dapat menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebersihan, kerapian, dan perhatian terhadap diri sendiri serta orang lain. Di Indonesia sudah banyak yang meniru gaya rambut ini.